Pelabuhan di Kalimantan Timur: Ini 5 Daftar Nama dan Lokasinya!

Provinsi Kalimantan Timur kini semakin jadi sorotan, apalagi dengan rencana perpindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke wilayah ini. Infrastruktur pun terus digenjot, salah satunya sektor transportasi laut yang vital dalam mendukung arus logistik antarpulau. Nah, salah satu elemen kunci dalam rantai distribusi ini adalah pelabuhan di Kalimantan Timur yang tersebar di berbagai wilayah strategis seperti Samarinda dan Balikpapan.

Pelabuhan bukan hanya tempat bersandar kapal, tapi juga simpul penting dalam pergerakan barang, bahan baku, hingga manusia. Di Kalimantan Timur sendiri, pelabuhan berfungsi sebagai penghubung utama ke berbagai kota besar di Indonesia, seperti Surabaya, Makassar, hingga Jakarta. Mari kita ulas satu per satu pelabuhan penting di provinsi ini dan kenapa mereka sangat krusial untuk mendukung mobilitas ekonomi Indonesia.

Daftar Pelabuhan di Kalimantan Timur

Berikut adalah pelabuhan-pelabuhan utama di Kalimantan Timur yang menjadi pusat kegiatan ekspor, impor, serta distribusi regional.

Pelabuhan Samarinda – Gerbang Maritim Ibu Kota Kaltim

Pelabuhan Samarinda terletak di jantung kota Samarinda dan merupakan salah satu pelabuhan tertua di Kalimantan Timur. Dikelola oleh PT Pelindo, pelabuhan ini menangani berbagai jenis muatan seperti kargo curah, kargo umum, serta kapal penumpang.

Salah satu keunggulan dari pelabuhan ini adalah dermaga sepanjang 876 meter dengan kedalaman mencapai 15 meter, yang memungkinkannya melayani kapal-kapal besar dengan sistem pelayaran modern. Aktivitas bongkar muat di sini berjalan cepat dan efisien berkat fasilitas yang lengkap.

Selain kegiatan logistik, pelabuhan ini juga memiliki layanan ferry untuk penyeberangan penumpang, menjadikannya multifungsi dalam mendukung mobilitas masyarakat dan barang sekaligus.

Pelabuhan Semayang – Pelabuhan Utama di Balikpapan

Pelabuhan Semayang dikenal sebagai pelabuhan terbesar di Kalimantan Timur dan berlokasi di kota Balikpapan. Dikelola oleh Pelindo IV, pelabuhan ini melayani kapal penumpang, kapal barang, hingga kapal pesiar yang beroperasi di wilayah Indonesia Timur maupun ke kota-kota besar lainnya.

Dengan dermaga sepanjang hampir 490 meter dan terminal penumpang seluas 2.500 m², pelabuhan ini sangat sibuk, terutama saat musim liburan atau arus mudik. Di sisi lain, terminal peti kemas seluas 6.288 m² mendukung kegiatan ekspor dan impor.

Pelabuhan ini menjadi hub penting untuk pengangkutan barang menuju dan dari Balikpapan, termasuk untuk kawasan industri di sekitarnya.

Pelabuhan Kariangau – Jantung Logistik Balikpapan

Masih di Balikpapan, ada juga Pelabuhan Kariangau, yang dikelola oleh PT Kaltim Kariangau Terminal. Pelabuhan ini merupakan hasil kolaborasi antara Pelindo IV dan pemerintah provinsi, menjadikannya pelabuhan publik-swasta yang cukup unik dalam hal pengelolaan.

Fokus utama pelabuhan ini adalah layanan logistik, terutama peti kemas. Letaknya yang dekat dengan kawasan industri Kariangau membuat pelabuhan ini menjadi titik krusial dalam distribusi barang industri dan manufaktur. Selain itu, pelabuhan ini juga digunakan sebagai jalur penyeberangan ke Penajam Paser Utara yang kini menjadi lokasi pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).

Pelabuhan Sungai Kunjang – Nadi Transportasi Sungai Mahakam

Jika pelabuhan lain lebih berfokus pada laut, Pelabuhan Sungai Kunjang justru memanfaatkan aliran Sungai Mahakam sebagai jalur utamanya. Pelabuhan ini terletak di Karang Asam Ulu, Kecamatan Sungai Kunjang, Kota Samarinda, dan menjadi penghubung antara daerah hulu dan hilir di Kalimantan Timur.

Pelabuhan ini lebih banyak digunakan untuk kapal kecil dan sedang, serta transportasi barang dan penumpang ke wilayah pedalaman seperti Kutai Barat, Kutai Timur, Mahakam Ulu, dan Kutai Kartanegara. Kapal yang beroperasi bisa membawa hingga 50 penumpang dan barang seperti bahan pokok, unggas, kendaraan roda dua, hingga BBM.

Pelabuhan Samudera Palaran – Terminal Peti Kemas Modern di Samarinda

Pelabuhan Samudera Palaran, yang juga dikenal sebagai Pelabuhan Palaran, merupakan pelabuhan modern yang dirancang khusus untuk menangani peti kemas. Terletak di hulu Sungai Mahakam, pelabuhan ini dikelola oleh PT Pelabuhan Samudera Palaran dan menjadi pengganti dari Pelabuhan Yos Sudarso yang tidak lagi dikembangkan.

Fasilitas pelabuhan ini cukup lengkap, termasuk dermaga sepanjang 270 meter, gudang dengan luas 3.000 m³, dan lapangan penumpukan sebesar 7,7 hektar. Fokus utama pelabuhan ini adalah mendukung kegiatan ekspor-impor melalui jalur laut, terutama untuk kawasan industri di Samarinda dan sekitarnya.

Nakulle Logistik: Jembatan Distribusi ke Kalimantan Timur

Nakulle Logistik hadir sebagai solusi pengiriman terpercaya dari Makassar ke berbagai kota di Kalimantan Timur, seperti Balikpapan, Samarinda, Bontang, hingga Penajam. Dengan dukungan armada yang handal dan jaringan distribusi yang luas, Nakulle Logistik memastikan barang Anda tiba tepat waktu dan dalam kondisi aman. Baik untuk kebutuhan bisnis, distribusi produk, maupun pengiriman pribadi, kami siap melayani dengan sistem pelacakan real-time dan layanan pelanggan yang responsif.

Didukung oleh pengalaman dalam pengelolaan logistik antarwilayah, Nakulle Logistik berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik dengan harga yang kompetitif. Kami memahami pentingnya efisiensi dalam rantai distribusi, terutama di tengah meningkatnya kebutuhan logistik seiring pembangunan Ibu Kota Negara (IKN). Percayakan pengiriman Anda kepada Nakulle Logistik — mitra logistik andal dari Makassar ke Kalimantan Timur.

Penutup 

Dengan keberadaan lima pelabuhan utama — Samarinda, Semayang, Kariangau, Sungai Kunjang, dan Palaran — Kalimantan Timur kini telah memiliki infrastruktur maritim yang mumpuni untuk mendukung pertumbuhan logistik dan ekonomi. Pelabuhan-pelabuhan ini bukan hanya penting secara lokal, tetapi juga punya dampak nasional, terutama dengan masuknya Balikpapan dan Samarinda dalam wilayah penyangga IKN.

Melihat potensi besar ini, ke depannya peran pelabuhan di Kalimantan Timur akan semakin sentral dalam mendukung pembangunan ekonomi, perdagangan domestik maupun internasional, serta mobilitas penduduk antarwilayah di Indonesia.